Pangkalpinang, exsekusinews.id – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pangkalpinang terus bekali Warga Binaan dengan keterampilan yang produktif. Hal ini ditandai dengan dimulainya pelatihan kemandirian bersertifikat bidang manufaktur pertukangan modern. Kegiatan ini bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Dinas Tenaga Kerja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Kepala Lapas Pangkalpinang, Sugeng Indrawan, menyampaikan apresiasinya kepada BLKI atas sinergi dan dukungan dalam penyelenggaraan pelatihan manufaktur ini. Ia berpesan agar seluruh peserta memanfaatkan kesempatan dengan sungguh-sungguh untuk menyerap materi pelatihan sehingga dimanfaatkan sebagai modal pada saat bebas.
“Ambil ilmunya, manfaatkan untuk masa depan. Tunjukkan kalian mampu, mau, dan bisa berubah. Awali dengan niat yang baik, Insya Allah membawa berkah,” pesan Sugeng, Selasa (9/12).
Pelatihan yang diikuti 20 Warga Binaan ini berlangsung selama 15 hari, berfokus pada peningkatan keterampilan pertukangan modern. Hal ini mendukung penguatan sumber daya manusia dan ekonomi nasional melalui peningkatan kemandirian Warga Binaan.
Kepala Seksi Kegiatan Kerja, Mulsa Afrianto, mengatakan pelatihan ini bertujuan membekali Warga Binaan agar terampil, mandiri, mampu mengembangkan usaha, dan memperoleh sertifikasi kompetensi. “Kami berharap pelatihan ini mendorong peningkatan produktivitas program pembinaan sehingga mampu menunjang kebutuhan operasional teknis Lapas Pangkalpinang,” harapnya.
Perwakilan BLKI Kepulauan Bangka Belitung, Dasril, bersama instruktur Budi Santoso, turut memberikan penguatan kepada peserta. Menurutnya selain keterampilan teknis dan pemahaman teori penggunaan peralatan, sikap atau attitude juga menjadi faktor penting dalam mencapai kesuksesan.
“Semoga pelatihan ini menjadi pemicu bagi para peserta untuk meraih masa depan yang lebih baik serta membawa manfaat bagi diri sendiri dan keluarga,” ucap Dasril.
Melalui kegiatan ini, Lapas Pangkalpinang berharap mencetak Warga Binaan yang berkemampuan untuk menghasilkan produk unggulan yang diminati masyarakat, sejalan dengan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam peningkatan pendayagunaan Warga Binaan dalam menghasilkan produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. (kp)






